December 25, 2011

Waktu, Hati dan Takdir

Waktu..
Membiarkanku bernafas dan bergerak
Hidup dan pergi ke mana pun aku suka
Tetap tinggal kapan pun aku mau

Hati..
Memilihkan tempat yang diinginkannya
Ketenangan sesuai harapan
Keseimbangan sesuai aturan

Tetapi...

Takdir...
Membatasi pergerakan
Keinginan yang jauh

Di sinilah aku berada
Begitu juga kamu..
Karena Dia lah kita bertemu..





May 06, 2011

Perempuan Impian

Akhirnya aku menemukan 

Perempuan itu 

Seorang ibu 

Yang selama ini aku mimpikan


Dia ...

Bagaikan bidadari dari surga

Yang berwujud manusia biasa 

Yang hidup dengan cara biasa 

Tapi ...

Membawa curahan kasih sayang

Kelembutan yang sempurna 

Pada anak-anaknya 

Yang sangat berbahagia

Memilikinya ...


Dia ...

Tidak akan membuat sekitarnya 

Berurai air mata 

Seperti aku ...

Sekarang

Karena 

Kewajiban yang terlalaikan


Perempuan itu 

Bukan ibuku ...


Andaikan ...

Dia 

Adalah

Ibuku ...




September 15, 2010

Sama Rasa

Suaranya...
Menyampaikan rasa
Yang juga aku rasa ...

Ingin sekali
Mengarungi samudera bersamanya
Seperti yang juga dia inginkan

Tapi …
Aku tak sanggup
Melanjutkan ini

Bukan karena
Sedikit rasa

Tetapi
Karena keyakinanku belum sempurna
Terhadapnya …

Dan di sini ...
Aku tetap menyayanginya ...

Kita lihat saja
Hanya Tuhan yang punya rencana ...

July 19, 2010

Senyuman

Sepantasnyalah..

Senyumannya adalah senyumanku
Tangisannya pun adalah tangisanku

Aku berdiam diri sejenak
Meredam keinginan
Dan menunggu ...


Karena..
Kasih sayangnya

Sehingga..
Aku rela berkorban

Untuk menuju hari
Di mana aku bisa
melihat
Senyumannya ...

April 18, 2010

Permata Miliknya

Awalilah dengan indah...
Yaitu dengan
kebenaran
Yang selama ini
selalu dicari-cari orang
Orang-orang yang
damai

Atau
meminta maaflah padanya...
Sebelum dia meninggalkanmu
Karena
kekecewaan...

Lalu berilah beberapa kalimat
keyakinan
Sebelum semuanya terlambat

Itupun
...
Jika kau
ingin
Mendapatkan
permata...
Yang
dia bawa
Yang bentuknya
kecil, bersih dan bersinar...
Dan
berasal dari tempat
Yang
belum pernah dapat kau datangi
Sampai hari ini...

Semoga
Tuhan Memberimu Petunjuk
Hanya itu yang
ku ingin
Selain dirimu...

January 07, 2009

Warna Dunia

Mata itu...
Memberikan segala rahasia
Yang selama ini kau simpan
Kau tutupi dalam-dalam
Dengan keindahan warna dunia
Yang bisa kau miliki

Bukan aku...
Yang bisa kau perdaya
Karena ku telah melihat semuanya
Yang kau anggap itu khayalku

Biarkan aku berkata
Tidak bisa menemani mata itu
Berkelana...
Karena aku tidak punya rahasia
Seperti yang kau punya..

November 27, 2008

Menemui-Mu

Pergi ke sana ...
Mencari diri sendiri
Belum bisa mengatakan
Kapankah itu ...
Hanyalah harapan
Harapan yang ingin segera diwujudkan
Sehingga sekarang, harapan itu adalah mimpi
"Mimpi di siang bolong" kata orang

Bolehkah aku bermimpi
Kemudian esok, mimpiku dikabulkan
Kalaupun boleh...
Beritahu aku caranya...

Menemui-Mu ...
Menemui aku juga ...
Walau Engkau
Selalu ada di hatiku..

October 11, 2008

Pemilik Kemegahan

Tak tahu mengapa...
Kemegahan yang kulihat itu begitu menyilaukan mata
Membuat kepalaku ingin menunduk..
Dan membuatku merenung sejenak saat itu juga..

Kemegahan yang aku lihat itu
Menyiratkan keangkuhan
Menyiratkan kepura-puraan

Apakah mereka belum mengetahui
Bahwa hidup ini mengejar kesucian hati?
Mengejar-Mu..
Dan akan menemui-Mu
Pemilik Kemegahan..

Kemana saja
mereka selama ini?

Aku sungguh prihatin melihat mereka
Aku hanya bisa berharap
Semoga mereka mendapatkan petunjuk-Mu..

September 16, 2008

Danau Kedamaian

Temanku satu ini baru aku kenal...
Setengah tahun pun belum sampai
Kekaguman yang tampak dari raut wajahku
Yang tidak mudah aku temui di perjalananku

Kekerasan hatinya tidaklah jauh dengan kekerasan hatiku...
Berkaca pada diri sendiri memang kadang tak ingin
Apalagi jika melihat keaiban diri

Apapun perjalananku ini..
Aku hanya ingin kedamaian
Setenang air danau yang segar di pagi hari...
Hingga aku ingin selalu bertemu danau itu
Setiap hari...

Nanti

Tak disangka...
Bahwa waktu begitu cepat berlalu
Apa yang sudah aku lakukan selama ini ?
Apakah sesuatu yang berguna ?
Atau sebaliknya ?
Apakah juga hanya mengulur waktu ?

Bukankah aku sudah bertekad ?
Atau aku sudah melupakan tekad itu ?

Aku rasa...
Aku belum mampu mengurus waktu
Tak tahulah apa jadinya nanti...

September 28, 2007

Keinginanmu

Manusia mulia ...
Kami melihatmu ...
Dan tak sanggup berkata-kata
Selain ucapan doa
Untukmu ...
Penyayang kami
Pengayom kami
Penuntun keselamatan kami
Di luar dunia fana ini

Sekarang ...
Kau bangkit untuk kami
Habiskan waktu tidak sia-sia
Itulah keinginanmu ...

Namun ...
Masamu telah usai ...

Berbaringlah lagi ...
Kami akan meneruskannya
Bila Sang Kuasa mengizinkan ...

Sepahit Apapun

Sahabatku...
Mengenalmu adalah sebuah penghargaan
Semanis madu
Tapi ...
Seharusnya aku tidak berada di sini
Melainkan di sana
Di tempat yang sebenarnya
Kalau saja aku mengetahui
Sebelumnya ...
Sepahit apapun
Kebenaran itu ...
Tidak bisa digantikan

September 03, 2007

Sekarang

Bukankah aku pernah berkata
Aku ingin bertemu
Sekarang juga
Bukan besok
Bukan lusa
Tapi mengapa
Kau belum menjemputku
Sudah lama ...
Tolonglah ...
Atau
Biarkanlah aku
Menangis lagi
Karena menunggu
Dirimu ...
Yang belum tiba juga
Tuk membawaku
Ke tanah tinggi ...

July 20, 2007

Kejelasan

Kaca sudah dibersihkan
Sekarang
Kau bisa melihat luar
Jelas gambarannya ...
Tidak perlu lagi banyak bertanya
Apa yang terlihat
Dan mengapa itu ada di sana
Tapi ...
Banyak sekali debu ...
Jadi
Kau hanya perlu membersihkannya
Setiap waktu
Supaya jelas
Pandanganmu ...

April 16, 2007

Pemberian

Wahai Sang Pemberi …
Maha Suci Engkau sebanyak seluruh ciptaan-Mu
Kami butuh Cinta-Mu
Tanpa akhir …
Kami ingin mencintai-Mu
Tanpa kepura-puraan …
Kami butuh perlindungan-Mu
Untuk mewujudkannya …
Berikanlah pada kami
Tanpa akhir …

February 25, 2007

Meluntur

Siang itu
Aku melihat ke atas
Sungguh menyejukkan
Orang bilang itu adalah awan
Putih
Menggumpal
Dengan latar biru langit
Menjernihkan mata
Menentramkan jiwa
Semua yang terasa berat menjadi ringan
Indah sekali ciptaan-Mu
Satu dari tak terhingga
Aku malu ...
Dengan kesombonganku
Yang mengental dan melekat
Di hati
Ingatkanlah aku selalu
Akan Kebesaran-Mu
Agar kesombongan diriku ini
Dapat meluntur
Segera
Sampai habis ...

December 15, 2006

Aku Yakin

Anak itu tidak banyak bicara padaku
Tentang apa yang dia pikirkan
Harinya sederhana
Kadang aku memperhatikannya
Apa yang dia inginkan hari itu
Aku tetap tidak menemukan
Tiga tahun bukan waktu yang pendek
Aku kira dia tak pernah membutuhkanku
Baru hari ini aku sadar
Betapa berartinya diriku baginya
Hanya dengan kalimat
"Jangan pergi"
Ohh ...
Kemana saja kamu selama ini, sayang ?
Aku sudah memutuskannya
Dan aku yakin
Kamu pasti mendapatkan penggantiku

Menjelang Hari Itu ...

Kau katakan dengan lembut
akan ada hari yang bakal berbeda
meskipun setiap hari tidak ada yang sama
Mulai akhir purnama ini
tempat itu akan kosong
kita tidak lagi ada di sana
perbincangan kita tidak lagi bisa seperti ini
kereta akan jauh membawamu
Tapi tidaklah mengapa
mungkin memang harus demikian caranya
kebahagiaan lain telah menanti kita
yang saat ini belum tahu wujudnya
Yang pasti ...
di manapun kita berada sahabatku,
tujuan kita tetap sama
yaitu menggapai cinta-Nya

( Untaian kata dari E. Mumpuni P. untuk Triyugi Rizki W. )

December 08, 2006

Temani Saja

Mengapa aku harus meninggalkanmu lagi
Siapa yang ingin ...
Tidak melihatmu setiap hari
Tidak dapat bicara denganmu kapanpun aku suka
Sudah pernah
Sebelas tahun yang lalu
Sudah cukup
Menyiksaku
Tapi ...
Siapa yang tidak ingin
Membahagiakanmu
Inilah yang kau harap
Dariku saat ini
Dan aku tahu maksudmu
Bahwa ...
Untukmu berarti untukku pula
Ayahku sayang ...
Temani saja aku
Dengan doamu
Walau ...
Aku pasti
Merindukanmu
Setiap hari ...

Engkaupun Berarti

Di tempat itu kita sering berbincang
hingga tiada terasa senja menjelang
sepertinya baru semenit waktu berlalu
Aku dan kamu begitu asyik bicara
mengenai hikmah dari berbagai hal
dan itu memang kegemaran kita berdua
Tahukah kau ...
Tidak sedikit yang kudapat darimu
Kemandirian bukanlah kesepian,
lembut bukan berarti tidak bisa tegas,
lebihnya materi tidak berarti mudah meremehkan
Aku bahagia memilikimu
semoga kaupun selalu dalam rahmat-Nya
I love U my dear friend ...
( Untaian kata dari Endang Mumpuni Pangastuti u/ Triyugi Rizki Windarsi )

November 23, 2006

Doamu adalah doaku

Kelembutan tutur kata
Keluwesan gerakan
Saringan yang sangat baik yang kau punya
Seperti namamu yang indah
Ingin bertemu dan mendengarmu bicara
Apa doamu, sahabatku ?
Katakan saja ...
Doa yang kau panjatkan ingin aku panjatkan pula
Karena aku tidak punya apa-apa lagi
Kecuali mendoakanmu
Kau sudah punya semuanya, sayang
Semoga kau selalu dalam lindungan-Nya
( ps. for Endang Mumpuni Pangastuti )

November 21, 2006

Terbuka

Rumah itu selalu terbuka
Senyuman-senyuman yang terlihat
Seakan menghampiri tiada yang hambat
Rumah itu kini terbuka
Menyambut kerabat untuk menghantar
Kepergianmu yang pasti
Dan kami pun akan mengalami
Semoga kami dapat mewarisi
Hatimu yang selalu terbuka
Seperti rumahmu...

November 15, 2006

Memutihlah

Aku bertemu biru langit
Tenanglah aku
Tak berapa lama
Aku bertemu kuning gading
Aku kira biru langit telah pergi
Meninggalkanku yang sering sendiri
Ternyata bukanlah seperti itu
Kuning gading adalah si biru langit
Yang telah mengubah dirinya
Dia semakin tenang
Menyebarkan sinarnya
Padaku
Mengelilingiku
Lebih menenangkan ombakku
Tetaplah di sini
Menemaniku
Atau memutihlah
Agar kita lebih baik
Lagi

November 02, 2006

Dataran Rendah

Kami ingin bertemu dengan-Mu
Setiap saat
Agar kami merasa tentram
Tapi ...
Sekarang kami berada di dataran rendah
dan telah kehilangan jejak
Semoga Kau selalu bersedia memberi kami petunjuk

November 01, 2006

Pengantar Kebahagiaan

Engkau pun ingin bahagia
Tapi
Lebaran kali ini engkau tidak pulang
Sama seperti 6 lebaran yang lalu
Kau memilih untuk berdiri di sini
Menunggu kereta tiba
Melihat ratusan orang turun dengan riang
Karena bertemu kerabat yang lama tak bersua
Masinis kami...
Tahukah kau ?
Kau lebih bahagia daripada ratusan orang itu
Karena engkau adalah pengantar kebahagiaan

October 26, 2006

Keluarga

Kami adalah keluarga teladan
Kami terpandang akan jabatan dan harta
Anak kami berjumlah 6 dan sudah menjadi orang sukses sekarang
Kami bangga sekali pada mereka
Walau...kunjungan mereka ke rumah dapat kami hitung dengan jari
Walau...salah satu dari mereka belum pernah menghubungi kami
Walau...salah satu dari mereka tidak disukai oleh masyarakat sekitar
Walau...salah satu dari mereka kerap memarahi kami
Walau...salah satu dari mereka adalah pengguna aktif narkoba
Begitulah
Kami memang keluarga bahagia

October 18, 2006

Pasukan Berkuda

Engkau adalah Sang Penyaksi ...
Bahwa pasukan berkuda itu telah menghampiriku
Menawarkan janji yang terdengar indah
Aku melemah
Usahaku pun belum layak
Tapi
Aku ingin mencintai-Mu saja
Berilah aku kemampuan
Agar mereka tidak berminat menghampiriku lagi
Di hari kemudian ...

October 17, 2006

Intisari

Kau boleh kata aku gila
Ya ...
Aku memang terlalu setia pada intisari
Jadi
Jangan salahkan aku bila ingin sepertimu
Sedikit saja

Apakah kau tidak menyadari ?

Saat kau berjalan ...
Aku ingin mengikuti langkahmu
Karena tujuanmu adalah epinasti

Saat kau bicara ...
Aku tidak ingin kehilangan satu huruf pun
Karena penuh dengan makna, kehati-hatian, dan keindahan

Silahkan kau sebut aku gila
Tidak apa-apa
Asal aku bisa menjadi sepertimu
Sekepal saja
Karena kau selalu membawa intisari
Dan aku ingin setia padanya

October 04, 2006

Berlari

Menuju tanah tinggi
Tidak ingin lelah menerpa
Di sana lah ku ingin menghuni

Sang Penyayang ...
Meminta dengan harap yang ku bisa
Agar tiada lupa
Hingga henti berbuah sesal

Seakan esok tiada hari
Mungkin esok tiada hari
Bagi diri ini

Cemas beradu dengan haru
Teruslah beradu
Karena ini lah alasan ku ingin berlari

September 01, 2006

Kembali

Hei ... lihatlah
Dia sudah pulang

Tidak pernah
Aku melihat
Makna secara nyata
Impian yang kukira

Aku sambut lah dengan etika
Semoga diterima

Oh duhai Sang Kebijaksanaan ...
Penganut rasa keindahan

Tidak ada kata yang bisa mewakilkan
Setakut, sehormat, dan sesenang ini

Semoga kenan menyerta
Di bumi penuh ombak ini

August 05, 2006

Tunggu Saja

Perbincangan itu belum juga selesai
Aku belum bisa memutuskan
Kemanakah perahu ini akan berlayar
Angin dan ombak lah yang selalu mengubah arahnya
Tolonglah kau mengerti keadaanku
Karena aku pun tak kuasa untuk meraihnya
Kecuali jika keajaiban datang menuju pintu rumahku

July 09, 2006

Bila ini adalah ...

apa yang kamu inginkan ?
aku tidak punya apa-apa selain tulisan
masa yang telah terendam mendalam
ingin aku sibak tirai itu
bila ini adalah ...
waktu di mana aku bisa datang
aku pasti datang
lihatlah pagi ini
apakah ini adalah yang kamu cari ?
sampai kapan akan tetap seperti ini ?
berhenti bukanlah keinginanmu
hanya bila ini adalah ...
garis yang sudah tertanam dalam
sejak ribuan tahun yang lalu

May 01, 2006

Manusia Berhutang

Keluarga
Dari sini aku berasal
Rumah
Di sini aku tumbuh
Keharmonisan
Melalui ini aku nyaman
Kebijaksanaan
Melalui ini jiwaku berkembang
Loyalitas
Tempat orangtuaku berpegang
Tak cukup sanggup mengembalikan
Luka yang sering aku tusukkan
Hati orangtuaku yang nyaris kehabisan darah
Ampuni aku Sang Pengampun
Kesempatan
Itu saja yang aku butuhkan
Tekad, tenaga, dan waktu
Untuk membayar semua hutang
Atas pengabdian mereka
Walau tidak mungkin terlunasi

April 03, 2006

Kedatangan

Kurnia itu datang
Sesegar pagi hari yang memasuki hutan lebat dengan rumput luas di tengahnya
Dan aku sedang berada di sana
Seringan ayunan yang berada di tepi pantai dengan banyak pohon kelapa menjuntai
Dan aku tidur pulas dihembusnya
Sekesan hapal dan paham
Walau belum terlihat oleh mata
Searti namamu yang kerap aku ucap dan dengar di pagi hari
dalam keadaan duduk menerawang panjang
Seketika itu juga
aku tangkap untuk ku bawa ke mana-mana
Lalu aku cuma bisa ucapkan terima kasih, Sang Pengasih

February 20, 2006

The Good Stone


No one is the same
See it
Feel it
And you’ll get the difference
And then you’ll see which one is best
Don’t you ever think that you’re better than the others
It’s only about the time
Just wait
Then you’ll get the answer
That what you thought was absolutely wrong
You’re just a piece of rubbish
Many things are much better than you
Don’t you ever
Even once
Because you’re only a stone of million stones in this world
And you haven’t seen all of the stones
So you couldn’t guarantee that your stone is good
It’s possible that your stone might be the worst one
You have no idea about that
It’s because of the knowledge that you have is so small
Sorry for saying that
Here I’m talking about the fact
Probably that you haven’t got
All you need is doing something useful
for the people around
Nothing is better than this
Trust me

Guna Raja


Hari ini…
Semua terlihat seperti sedia kala

Orang-orang berjalan dengan santai
Ramai kendaraan
Walau kau naikkan harga minyak tanah
yang membuat orang-orang menganga
Walau kami tak dapat memasak makanan yang sama
karena biaya dikali dua
Walau setiap bertemu orang
hanya rintihan yang kami dengar
Lapar…
Semua terlihat seperti sedia kala
Kecuali hati kami
Hai para raja
Luka ini belum juga mengering
Sedikit guna kau bersanding di istana

Maafkan Saya


Bapak jangan pergi dulu
Saya belum mengucapkan terima kasih
Atas jasa Bapak pada hidup Saya ketika Saya kecil
Atas pesan Bapak
Yang tidak menggunakan kata-kata
Hanya perbuatan dan tatap mata
Tetapi selalu Saya ingat
Sampai sekarang pun masih terngiang-ngiang
Apalagi apabila Saya sedang mencari jawaban
Semuanya muncul tanpa Saya sadari
Saya yakin kalau Saya pasti bukan orang terakhir yang Bapak berikan jasanya
Tapi
Jangan biarkan Saya menjadi orang terakhir yang mengucapkan terima kasih
Bapak jangan berangkat dulu
Besok Saya menuju ke sana

December 19, 2005

Kasihan


Kau
Selalu memberi tetapi jarang memintaku
Padahal sangat berhak bagimu
Selalu menghibur tetapi jarang menghukumku
Padahal sangat wajib bagiku
Selalu memuji tetapi jarang mencibirku
Padahal sangat cocok bagiku
Selalu membesarkan tetapi jarang mengecilkan hatiku
Padahal sangat layak bagiku
Sekarang apalagi kalau bukan karena Kau selalu mengasihani aku
Aku mohon
Teruslah kasihan padaku
Karena hanya itu yang akan membantuku bertahan
dari yang aku datangi dan aku jemput
dari yang mendatangiku dan yang menjemputku
Rasa Kasihan darimu
seperti selimut di kala hujan
seperti cangkang pada kerang
seperti pelukan ibu pada anak-anaknya
Kasihanilah aku selama-lamanya
seperti lebih dari yang aku bisa bayangkan

Suara


Menggelegarrr !
Menyapa
di saat aku akan bangkit
Memanggil
di saat aku sedang hilang ingatan

Menegur
di saat aku sedang terbuai matahari

Menasihati
di saat aku sedang kepala batu

Akan hadir
untuk menemaniku kembali
aku harap ketika aku masih mengenalnya

December 14, 2005

Pesan Buat KANAN

Kalau memang itu yang kamu katakan
Baiklah
Aku rasa sudah saatnya berangkat
karena perahu sebentar lagi datang
Biar kamu saja yang mengayuh dulu
Setelah itu aku akan membantu
Menuju tempat yang sudah direncana
Semoga kita sampai ke sana
Aku mengerti maksudmu
dan aku tidak akan melupakan
kerja kerasmu yang melelahkan
Di sini
aku agak letih
jadi sebelum tenagaku habis
Kita tetapkan saja keberangkatan ini
dengan lingkaran tembaga
yang selalu menjaga di belakang

Pesan Buat KIRI

Aku tahu kamu ada di sana
Jadi kamu tidak perlu khawatir
karena aku pasti ke sana
hanya untuk memastikan
aku tidak pernah main-main
Perjanjian ini merupakan bukti
tidak ada makhluk yang bisa sendiri
dan untuk meluruskan niat
diperlukan kesabaran yang teguh
Ketika aku datang
aku harap kamu sudah mempersiapkan
Tidak ada yang sulit apabila kita sudah bertekad
Hanya hati bersih yang bisa
Jadi aku minta kamu untuk selalu membersihkannya

Keberangkatan ini sudah aku rencanakan sejak awal
Mimpi yang dulu terbayang
telah terwujud
Semoga kamu bisa memahami maksudku

November 19, 2005

Siang Benderang

(menggigil)
Menusuk tulang
(Lihat kanan kiri atas bawah)
Di mana aku sekarang ?
Mengapa tanah menjadi putih ?
Pohonnya saja tidak berdaun
Siapa yang membawaku ke sini ?
(memegang perut)
(bangkit dari duduk)
Tolong!
Suaraku tidak keluar?
(menangis sebentar)
Aku harus cari orang
(jalan cepat)

Berjalan

Seperti kain
Sangat halus dan tak bersuara
Kulitmu bersih
Seperti tersiram air terjun
Matamu sayu
Menyirat kata
Hijau biru terang, terang sekali
Siapa yang melahirkanmu
Pasti sungguh indah perangainya
Mampirlah ke sini
Walau hanya satu lagu
Gerakanmu yang bisu
Sudah cukup buatku
Membeku

Apakah Masih

Apa kabarmu ?
Apakah kau sehat-sehat saja?
Apakah kau sudah mengelilingi kota itu ?
Yang di dalamnya banyak orang putih
Apakah kau masih suka pakai baju hitam ?
Yang kau cuci sendiri
Apakah sepatumu masih hitam ?
Dengan 3 garis putih
Apakah 4 sahabatmu masih di kota ?
Yang kerap bersamamu mencari hiburan
Apakah kau masih pulang pagi ?
Gara-gara kerjaan yang malam
Apakah kau masih suka ayam goreng ?
Yang kau masak sendiri
Apakah kau masih seperti dulu ?
Bicara seperti saudara kandung
Apakah kau masih menyayangiku ?

Aliranmu

Bertemu engkau
Datang dari semua arah
Mencari suapan
Berguna dirimu
Bagi mereka
Orang pulang
Tersenyum senang
Waktu yang mana
Aku bisa rangkaikan
Sampai matipun tidak sampai
Hanya setetes dari aliran
Meniru engkau
Yang tak terjangkau