November 19, 2005

Siang Benderang

(menggigil)
Menusuk tulang
(Lihat kanan kiri atas bawah)
Di mana aku sekarang ?
Mengapa tanah menjadi putih ?
Pohonnya saja tidak berdaun
Siapa yang membawaku ke sini ?
(memegang perut)
(bangkit dari duduk)
Tolong!
Suaraku tidak keluar?
(menangis sebentar)
Aku harus cari orang
(jalan cepat)

Berjalan

Seperti kain
Sangat halus dan tak bersuara
Kulitmu bersih
Seperti tersiram air terjun
Matamu sayu
Menyirat kata
Hijau biru terang, terang sekali
Siapa yang melahirkanmu
Pasti sungguh indah perangainya
Mampirlah ke sini
Walau hanya satu lagu
Gerakanmu yang bisu
Sudah cukup buatku
Membeku

Apakah Masih

Apa kabarmu ?
Apakah kau sehat-sehat saja?
Apakah kau sudah mengelilingi kota itu ?
Yang di dalamnya banyak orang putih
Apakah kau masih suka pakai baju hitam ?
Yang kau cuci sendiri
Apakah sepatumu masih hitam ?
Dengan 3 garis putih
Apakah 4 sahabatmu masih di kota ?
Yang kerap bersamamu mencari hiburan
Apakah kau masih pulang pagi ?
Gara-gara kerjaan yang malam
Apakah kau masih suka ayam goreng ?
Yang kau masak sendiri
Apakah kau masih seperti dulu ?
Bicara seperti saudara kandung
Apakah kau masih menyayangiku ?

Aliranmu

Bertemu engkau
Datang dari semua arah
Mencari suapan
Berguna dirimu
Bagi mereka
Orang pulang
Tersenyum senang
Waktu yang mana
Aku bisa rangkaikan
Sampai matipun tidak sampai
Hanya setetes dari aliran
Meniru engkau
Yang tak terjangkau

November 04, 2005

Karpet Pilihan

Pilih sendiri karpetmu.
Sesuai dengan keinginanmu.
Yang akan membawamu ke suatu tempat.
Yang sering kau lupakan 2 tempat itu.
Hati-hatilah dalam memilih 1 di antara 2.
Karena mereka itu bertolak belakang.
Sama seperti yang kau kerjakan.
Melakukan sedikit, ingin mendapat banyak.
Sebaiknya kau pilih yang banyak.
Tanpa peduli kata bagus dari kerabat.
Mereka itu hanya kilat.
Datang tanpa kesan melekat.
Lebih baik pilih lakukan banyak.
Agar karpetmu melesat.
Ke tempat yang kau harap.